SAMPANG, MADURA HARI INI | Demo berujung pengrusakan fasilitas umum (fasum) saat demo di Sampang ihwal desak Pilkades tahun 2026, berbuntut panjang.
Pasalnya, perbuatan pengerusakan tersebut kini dilaporkan ke Polres setempat, Kamis (30/10/25) siang.
Laporan oleh perwakilan pemuda dan masyarakat ini, guna mendukung polisi mengusut pelaku pengrusakan.
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengingat akibat aksi demo anarkis, pada Selasa (28/10) siang, beberapa fasilitas umum di area Alun-Alun Trunojoyo rusak parah.
Kordinator pemuda dan masyarakat Sampang, Hendra, meminta polisi segera menangkap pelaku pengrusakan fasum.
Menurutnya, semua berhak menyampaikan pendapat akan tetapi semua ada aturannya.
“Kami sangat menyayangkan, ketika demonstrasi dibumbui aksi anarkis dan perusakan fasum,” ujarnya.
Hendra mengungkapkan, pihaknya sama-sama mencintai Sampang, tapi tidak dengan cara anarkis.
“Mari kita jaga, karena merusak fasum hanya akan merugikan dan menjadi beban rakyat,” tegasnya.
Hendra menegaskan, Alun-Alun Trunojoyo menjadi icon serta wajah baru bagi masyarakat Sampang.
“Akan tetapi, justru dirusak oknum tidak bertanggung jawab saat aksi demonstrasi kemarin,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mendesak Polres Sampang menindak tegas pelaku pengrusakan fasum tersebut.
“Termasuk para penjarah pagar besi pembatas jalan yang ada di sekitar alun-alun,” tegasnya.
Kata Hendra, hal itu harus dilakukan oleh penegak hukum, agar hal serupa tidak terulang kembali.
“Kami juga minta polisi, usut siapa dalang dibalik demo anarkis yang menyebabkan fasum rusak,” imbuhnya.
Sementara, Plh Kasi Humas Polres Sampang AKP Eko Puji Waluyo, membenarkan adanya laporan tersebut.
“Kita (Polri) akan segera lidik dan sidik, guna menangkap pelaku pengrusakan fasum saat aksi demo Selasa kemarin,” tegasnya.
Penulis : Ali











