SUMENEP, MADURA HARI INI | Sebuah tragedi menggemparkan warga Dusun Jalak, Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Senin (4/8/2025) pagi.
Seorang pemuda berinisial MW (30) diduga membunuh nenek kandungnya sendiri usai aksi percobaan bunuh dirinya digagalkan oleh kakak iparnya.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB di rumah keluarga MW. Menurut Kepala Desa Daramista, Dody Arista, pelaku awalnya hendak mengakhiri hidup, namun berhasil dicegah oleh kakak iparnya. Tidak diketahui pasti apa yang menjadi penyebab MW nekat ingin bunuh diri.
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Anak ini sempat ingin bunuh diri, tapi berhasil dicegah oleh kakak iparnya. Karena merasa kesal dan gagal, dia malah melampiaskan emosinya kepada neneknya sendiri,” ujar Dody saat dikonfirmasi MaduraPost, Senin (4/8) siang melalui via telepon, dikutip dari Madurapost.
Nenek MW, yang berusia sekitar 80 tahun, mengalami luka parah di bagian belakang kepala akibat pukulan benda tumpul dan tewas di tempat kejadian.
Kejadian ini disaksikan oleh beberapa warga, termasuk tukang bangunan yang sedang bekerja di rumah tetangga.
“Banyak warga yang ada di lokasi saat itu, tapi mereka tidak berani mendekat karena pelaku membawa besi cor. Bahkan, tetangganya sendiri ketakutan,” tambah Dody.
Diketahui, MW adalah anak bungsu dari dua bersaudara dan tinggal serumah dengan nenek, orang tua. Sementara rumah kakak iparnya masih terbilang dekat.
Sehari-hari ia tidak bekerja dan hanya berada di rumah. Kepala desa menyebut, sejak kecil MW memang memiliki riwayat gangguan mental.
“Dia memang ada kelainan kejiwaan sejak kecil. Tidak sekolah, tidak bekerja, dan tidak menikah. Di rumah ya cuma dengan keluarganya,” ungkapnya.
Usai insiden berdarah tersebut, MW juga ditemukan mengalami luka sayatan di lengan tangan kiri, diduga akibat aksi percobaan bunuh dirinya yang sempat dilakukan sebelumnya.
Ia kemudian dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara petugas kepolisian langsung mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi dan melakukan olah TKP.
Kapolsek Lenteng, Iptu Dovie, saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan detail. Ia menyarankan agar informasi lebih lanjut dapat dikonfirmasi langsung ke Kanit Reskrim.
“Maaf baru bisa balas. Saya masih zoom sekarang. Kalau ingin lebih cepat, silakan hubungi Kanit Reskrim. Sama saja,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut.
Infomasi yang dihimpun media ini, kondisi di rumah duka tengah dilakukan proses pemakaman kepada korban.
Penulis : Al
Editor : Redaksi











