PAMEKASAN, MADURA HARI INI. Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial M, berencana melaporkan E, yang disebut-sebut sebagai istri kedua salah satu kepala desa (Kades) di Pamekasan.
M mengaku namanya telah dicemarkan lewat status WhatsApp (WA) yang dibuat oleh E.
“Saya tidak terima, karena status yang dibuat itu seolah-olah menyindir dan menjelekkan saya di depan umum,” ungkap M kepada awak media, Senin (6/10/2025).
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut informasi yang dihimpun, E dikenal sebagai pemilik salon & SPA yang juga melayani jasa home service. Sementara M merupakan salah satu pelanggan E sejak beberapa tahun lalu.
Hubungan keduanya sempat berjalan baik hingga belakangan muncul konflik yang dipicu unggahan di media sosial.
Masalah bermula ketika M mengunggah status WA yang memperlihatkan dirinya tengah mengantar seseorang ke rumah sakit. Tak lama berselang, E diduga menye-creenshot status tersebut dan mengunggah ulang di akun WA miliknya disertai tulisan bernada sindiran:
“Semoga aja sadar… Gak sibuk kepo lagi ngorek ketenangan orang, sekarang Allah buat dia sibuk sama penyakitnya sendiri,” unggahan itu diduga kuat ditujukan kepada M.
Merasa tersindir, M pun mencoba mengonfirmasi langsung lewat pesan pribadi kepada E. Awalnya masih dibalas, namun tak lama kemudian akun E tampak tidak aktif.
M yang geram akhirnya mendatangi rumah E di Kelurahan Kowel, Pamekasan, dan adu mulut tak terhindarkan.
“Saya hanya ingin dia minta maaf secara terbuka dan membuat video klarifikasi bersama suaminya (Kades) di semua media sosialnya,” tegas M.
Namun, hingga kini permintaan itu belum dipenuhi oleh E.
Sementara, belum diketahui pasti jawaban dari E yang dituduh mencemarkan nama baik M yang akan melaporkan kasus tersebut ke ranah hukum bila tidak ada pemerintaan maaf secara terbuka bersama dengan kades tersebut.
Penulis : Al