PAMEKASAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Pamekasan, Kamis (14/8/2025). Aksi ini memuncak dengan penyegelan kantor bupati setelah massa memaksa masuk dan menerobos barisan pengamanan.
Fokus utama aksi adalah dugaan penggunaan anggaran negara untuk memperbaiki jalan menuju kediaman pribadi Bupati Pamekasan, Kholilurrahman. Korlap aksi, Fajrul, menilai kebijakan itu tidak adil, terlebih saat warga di berbagai desa bergotong royong memperbaiki jalan secara swadaya.
“Jalan menuju rumah bupati diperbaiki pakai uang negara. Bahkan jalan menuju kediaman istrinya juga dikerjakan dari APBD, sementara rakyat dibiarkan memperbaiki jalan sendiri,” tegas Fajrul.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa menilai kebijakan tersebut menunjukkan prioritas pembangunan yang keliru. Mereka menuntut agar anggaran diarahkan untuk perbaikan infrastruktur jalan yang lebih mendesak di wilayah pedesaan.
Selain persoalan jalan, mereka juga menyoroti carut-marut birokrasi Pemkab Pamekasan yang dinilai stagnan, dengan banyak jabatan kepala dinas kosong dan diisi pejabat pelaksana tugas (Plt) yang kewenangannya terbatas.
Koordinator aksi, Izet Alfian Fatahillah, menyebut aksi ini dilakukan karena hasil audiensi sebelumnya dengan bupati dan sekda tidak ditindaklanjuti.
“Kami akan datang lagi sampai tuntutan kami tuntas. Rakyat butuh bukti, bukan janji,” ujar Izet.
Menanggapi tuntutan tersebut, Bupati Kholilurrahman menemui mahasiswa dan mengklaim sudah melakukan perbaikan, termasuk reformasi birokrasi, meski membutuhkan waktu.
“Semua butuh proses. Kami sudah melangkah dan melakukan tahapan perbaikan,” kata Kholilurrahman. (*)