PAMEKASAN, MADURA HARI INI |Kabupaten Pamekasan kembali meneguhkan diri sebagai lumbung sapi karapan tangguh di Madura. Ajang tingkat Kabupaten Pamekasan ini digelar di lapangan Bhurunan, Desa Murtajih, Sabtu (20/9/2025).
Lomba Karapan Sapi Tingkat Kabupaten Pamekasan 2025 resmi berakhir dengan melahirkan enam pasangan terbaik dari dua kategori yang diperlombakan, yakni golongan atas dan golongan bawah.
Dari 24 pasangan sapi yang ikut seleksi, enam diantaranya telah sah mengantongi tiket menuju ajang bergengsi piala presiden 2025 yang akan bertempat di bangkalan pada 19 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam final golongan atas, pasangan sapi Dua Putri Kedaton Gibran Alwi berhasil mencatatkan diri sebagai juara pertama setelah mengalahkan lawan-lawannya dengan kecepatan luar biasa.
Kemenangan ini disambut riuh sorak pendukung dan sekaligus mengukuhkan nama pemiliknya sebagai salah satu yang disegani di arena karapan.
Sementara itu, posisi kedua golongan atas ditempati pasangan Sernaser H. Rozi, disusul oleh Pisang Emas Naser Deni Ghafar di urutan ketiga.
Untuk kategori golongan bawah, juara pertama diraih pasangan Super Kawa-kawa Terbang Pegantenan, disusul pasangan Sigar Sakti H. Sahid di posisi kedua, dan Anti Virus H. Sugik di posisi ketiga.
Ke-enam pasangan sapi tersebut telah dipastikan melaju ke ajang karapan sapi bergengsi tingkat Presiden.
Ketua Pakar Sakera Pamekasan sekaligus Ketua Pania pelaksana karapan sapi tingkat kabupaten Pamekasan, H. Muhammad Fahrur Rozi, mengatakan karapan sapi bukan hanya ajang adu cepat, tetapi juga warisan budaya yang harus terus kita lestarikan.
“Selamat untuk para pemenang, semoga bisa mengharumkan nama Pamekasan di tingkat selanjutnya,” ujarnya.
Gelaran karapan sapi tingkat kabupaten ini tidak hanya menjadi tontonan khas masyarakat, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antar-pemilik sapi, pelatih, dan warga.
“Semoga melalui karapan sapi ini nantinya bisa menjadi juara di piala presiden untuk membawa harum Kabupaten Pamekasan,” kata H. Rozi disapa akrab.
Pria yang sudah lama berkecimpung dalam dunia karapan sapi ini menuturkan bahwa di Pamekasan satu-satunya lapangan yang belum bisa ditempati piala presiden karena alasan pemerintah pusat standar lapangan yang digunakan harus bergedung.
“Mudah-mudahan lapangan ini bisa ditingkatkan oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan dan bisa seperti kabupaten bangkalan sehingga bisa di tempati piala presiden untuk tahun-tahun yang akan datang,” harapnya.
“Untuk 6 jawara, baik golongan atas maupun golongan bawah akan mewakili karapan sapi piala presiden di lapangan Raden muhammad noer Bangkalan pada 19 oktober 2025 mendatang,” tutupnya.
Penulis : Al