PAMEKASAN, MADURA HARI INI – Publik Pamekasan digegerkan oleh kabar penangkapan misterius yang dilakukan Polres Pamekasan terkait dugaan kasus pita cukai palsu.
Seorang pria berinisial S dikabarkan diamankan di sebuah mobil secara misterius oleh Polisi pada 15 Oktober 2025.
Kabar beredar, S ditangkap di kawasan Dusun Tacempah, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun sosok berinisial IF asal Sumenep, yang diduga sebagai pemain pita cukai malah bebas tak terungkap. Bahkan diduga SP.
Syafiudin Moma, kakak dari S ini merasa keberatan atas penangkapan tersebut. Ia menyebut bahwa adiknya adalah tukang pangkas rambut. Bukan seorang pemain pita cukai palsu.
“Dia tidak pernah menjual pita cukai palsu, hanya diminta mengantar,” ujar Syafiudin Moma, Senin 20 Oktober 2025.
Sepengetahuan dia, penangkapan berawal dari IF dan 2 orang temannya janjian dengan S di salah satu tempat di plakpak. Mereka bertiga lebih dulu tiba di lokasi.
Namun, saat S datang bertemu dengan mereka. Tidak lama langsung diminta masuk dalam mobil berkisar 50 meter dari lokasi pertemuan mereka.
“Uang dikasih dan dihitung dan langsung ditangkap. Sementara, IF yang statusnya sebagai pembeli malah dibiarkan, padahal transaksinya antara adik saya dengan IF,” ucapnya.
Menurut Syafiudin Moma, tindakan aparat ini seolah-olah direkayasa dan sengaja mau menjebak adiknya dalam kasus tindak pidana pita cukai
“Disini saya keberatan karena hanya adik saya yang ditangkap sedangkan IF dibiarkan begitu saja. Kecurigaan saya 2 orang teman IF itu adalah polisi,” tuding mantan aktivis tersebut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Doni Setiawan membenarkan adanya penangkapan terhadap S.
Ia menyebut, S statusnya sebagai penjual dan beberapa hari lalu telah dilimpahkan ke Bea Cukai Madura untuk proses lebih lanjut.
“Iya, benar S sudah ditangkap dan telah dilimpahkan ke Bea Cukai Madura. Selebihnya itu menjadi kewenangan Bea Cukai,” jelas AKP Doni Setiawan.
Saat ditanya terkait sosok IF yang disebut sebagai dalang, Doni mengaku belum memiliki informasi yang cukup.
“Kami tidak mengetahui IF itu siapa, tapi kami coba dalami,.” ujarnya singkat.
Penulis : Al